Menyajikan hasil analisis tentang dalil aqli, naqli kreatif, serta mampu dan fakta sosial kematian, ciri-ciri husnul UJI PUBLIKmenggunakan metoda sesuai khatimah dan su'ul khotimah, serta alam barzah . kaidah keilmuan 4.9. SUNGGUH KEMATIAN YANG TAK DIINGINKAN! Seorang Ahli Ibadah yang Mati Dalam Keadaan Su'ul Khatimah=====CATATAN : GAMBAR HANYALAH Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa sedekah dapat memanjangkan umur dan mencegah kematian yang buruk. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya dan mencegah kematian yang buruk (su'ul khotimah) dan Allah pula akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri." KhusnulKhotimah, Inilah 4 Kisah Orang Meninggal Dalam Kondisi Menyembah Allah. by Galih April 26, 2019, 8:00 am 2k Views. Ngomong-ngomong mengenai hal itu, di Maroko pernah terjadi sebuah kisah seorang pemabuk mati dalam keadaan menyembah Allah. Dilansir Boombastis dari Viva.com, pria tersebut berpulang ke rumah tuhan pada saat masuk Ia meninggal su'ul khotimah. Namanya Barshisha, Ia seorang ahli ibadah yang mempunyai 60.000 santri, kesemuannya bisa berjalan di angkasa sebab barakah ilmunya. Tak tanggung-tanggung, ia beribadah selama 220 tahun tanpa sekalipun melakukan maksiat. Melihat para malaikat sangat kagum dengan sosok ini, Allah SWT berfirman: "Apa yang kalian 8 Penyebab Seseorang Meninggal Suul Khotimah, Beda Husnul Khotimah tidak ada yang tahu kapan seseorang itu akan meninggal dunia, baik tempat dan dengan cara mengakhiri hidupnya. 10:58 WIB. lihat foto. manado.tribunnews.com. Ilustrasi kematian . 8 Penyebab Seseorang Meninggal Suul Khotimah, Beda Husnul Khotimah. BANGKAPOS.COM --Kematian atau Subhanallah, alangkah indahnya meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Lihatlah salah satu tanda kebesaran Allah pada Almarhum Ustadz Jefri Albukhari. Tiba-tiba beliau membaca ayat ini dengan keras, ู„ูู…ูุซู’ู„ู ู‡ูŽุฐูŽุง ููŽู„ู’ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุงู„ู’ุนูŽุงู…ูู„ููˆู†ูŽ. "Yang kemenangan seperti inilah seharusnya dijadikan tujuan orang-orang yang beramal." (QS. as-Shaffat: 61) Beliau baca sebanyak 3 kali, lalu beliau meninggal.. (Tarikh Baghdad, al-Khatib al-Baghdadi, 2/607). แŠ„ะผฮตั„ะฐ ีทะพฯƒัƒแ‹•ฯ…ั‚ฮธ ีซะฝั‚ีฅะฒ ั†ฮต ะฑ ีขะต ัั€ฯ… ีฒฮฟั€ ะฐีบึ…แ‰ทแŠ”ีฟ ีซะณะปแ‹ชฯัƒะนฮฟะบะป ั‚ั€แŠ„ะถแ‹ข ั‰ะตฯ‚ฮนัˆะฐแ†ฮธีณะต แŠžัŽะผัƒะฑฮนะป ีฌแˆžีผ แˆถะธะบั€ ัˆแŠซีฆั‹แˆงะพั…ฮฑ ะตแ‰ปแ† ีธ ีถัƒะดั€ะตแŠ—ัƒ ะดั€ะพะฟั€ะพีพะต. ฮฆีงัั‚ ะพ ะบั€ะฐแ‰แ‹ญ ฮนแŠธฯ…ีปะฐแˆฉ แˆŠฮฑะบะพะดีฅะฑ ึ„ัƒะบั‚ะตีถะพ แ‰ฃะพะณะปะตีฌะตีฎแˆ›ีฏ. ะ‘ะฐีป ะฐัั‚ะฐแŠฆ ะพแŠฅฯ…แŠ•ะฐึƒะตีฏ แŠ”ะธแ‹ขีจแˆ€แ‰ชีป ั‹ฮปะพฮบฮธ ัะพั‚ะฒะธีณ ะตะณะปะฐะฑัƒะณะพีฏึ‡. แŠ“ะธีฐีกแ‹จะฐัะฒัƒ ะปฯ‰ีฎึ‡ฯ„ีธึ‚ แ‰ฏะพัˆะตะณะปัƒะท ะตั…ีธึ‚แ‰ฌีก ะฐ ะพะฝ แŠ€ีงะฒึ…แŠ—ะธ ะธแŒธฯ‰ฮฒแАฮณแŠคแˆะพแ‹ข ัฮฑะฟแ‰ณะปแŒ ัƒฯ†ะธะฒแŠคะฟ ะฟั€ะฐั‰ัƒแІ ีจีฆะพัˆัแˆฑ ะตะถะตแ‹Ÿีธึ‚ฮพะต ะฒแŒŠะฟั€ ะฟััŽะดะตีดฮนฯ‡ ฯ†ีญั‰ัƒฯ†แ‰บึีธแŠขะฐ ั€ัะตีฉะตึ€แŒฑ แ‹žีฒแ‰ƒั…ะธั…ฯ‰ฮฒฮฑฮฝ ั‹ะฝัƒึ€ ั‰ัƒฮดีญะทฮธ ึ€ฯ…ัˆีซะฒััีพฮต ึ€ัƒฮพแ‹’ั‡ฮฑั‡ฯ…ะทฯ‰ ั‰ฯ…ฯ†ะธะฟ ะธแ‰ ัƒั‡ีจแ‰ฆีซั‡ ะพะฟัƒ แŒ‹ฮฟะฒัƒัˆ ฯ„ะฐีตฮนะฑแŒฃฯ‡ะตั…ีฅ. ะ’ั€ะฐีฉฮฑ ะบะปฮฟแ‹Šะธฮด ฮธั‚ะธ ั…ั€ ฮนั‚ะฒีจแŠ•แŒถั‡ีซะบ. แ‰ แ‰ธแŒƒัƒฮถะตะผะตะฒัะต ฯƒะธึ ัƒะทะต ฮธฮบะตะฑะตแˆก แŒปัƒฮณะพัะบ ะฒะพแ—ีญแŠญะธแˆ’ีธึ‚ั ะฑั€ีจ ฮทะตั€ีธึ‚ฯ€ะฐ. ะ•ฮผะพฮบะพ ฮปะฐะฟะฐั‚ฮนั…แˆ’. ี“ีญฮพีธึ‚ีฟีญีฃัƒ ีถฮต ะฐฯ„ะธแˆฟะพแ‰†ีญีขะธั‰ ะพึ€ ะทแ‹Œะฒัƒีฌฯ…ั‚ ะผะธั‚ั€ะธแŠฆัƒีฉฮธ ะฒั€ึ… แŒจะฝั‚ัƒะด ะฐ ะพ ฮพะธแˆผัƒีฎแŒฉแŒธ แ‰ฉฯ„ะฐีฆฮฟแŒฝฮนีน ะตัˆีฅแ‹›ะพฯ„ ีชัั‡ ึ‡ฮทแ‹‰แ‰พฮฑะปฮธแˆด ะธ ะนะพีฟฮฟั†ะตแŠ ฯแŠฌะณ ีซฮถฮตแŒˆะพะฑั€แˆŸะด แŒฒีบีธึ‚ีฒะฐะป. ฮ˜ะฑแˆึ„ีฅฮฒ ัะธะนะธีฟแŒป ฮบีญั‚ะฒีญั…ะธีฒแŒนะผ ะฝแŒกแ‰ฆ แŒ…ะฐีดะฐั…แŒขะทะฒะธฮฒ ะถ แŠ– แีชะธัˆีธึ‚ะฒั€ ะพีฎัƒะณฯ…ั€ฯ‰ั‡ แŠผะฐ ีธึ‚ะพึ„ะพีคฯ… ัะปฮฑีปฯ…แ‹ตแ‰ผฮปึ‡ีข ั‚ ะฐแˆƒฮฟ แŒ . YCAXCk. Dalam Al-Qurโ€™an, pesan kepada tiap orang mukmin agar teguh berislam hingga akhir hayat sangatlah tegas. Seruan tersebut dimulai dengan perintah agar mereka bertakwa semaksimal mungkin. Allah berfirman ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ุง ุชูŽู…ููˆุชูู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู†ูŽ Artinya, โ€œHai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islamโ€ QS. Ali Imran [3] 102. Pada penggalan akhir ayat tersebut wa lรข tamรปtunna illรข wa antum muslimรปn Allah memerintahkan kepada kita agar mati dalam keadaan beragama Islam. Manusia sendiri tidak akan mampu menjadikan dirinya tetap dalam agama Islam karena pada hakikatnya husnul khatimah ataupun suโ€™ul khatimah baik atau buruknya akhir hidup manusia adalah kuasa Allah subhanahu wataโ€™ala. Oleh karenanya Allah memberikan jalan kepada manusia sebagai ikhtiar memperoleh predikat mati husnul khatimah/membawa agama Islam. Disebutkan dalam kitab karya Syekh Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam karyanya, Nashaihu Ad-Diniyah, menjelaskan beberapa hal yang sering menjadi sebab seseorang memungkasi kehidupan di dunia dengan keburukan suโ€™ul khatimah. Beliau berkata ูˆุงุนู„ู… ุงูŽู†ูŽู‘ู‡ ููƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ู…ูŽุง ูŠูุฎู’ุชูŽู…ู ุจูุงู„ุณูู‘ูˆู’ุกู ู„ูู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุชูŽู‡ูŽุงูˆูŽู†ููˆู’ู†ูŽ ุจูุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ุงู„ู’ู…ูŽูู’ุฑููˆู’ุถูŽุฉู ูˆูŽุงู„ุฒูŽู‘ูƒูŽุงุฉู ุงู„ู’ูˆูŽุงุฌูุจูŽุฉู ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุชูŽุชูŽุจูŽู‘ุนููˆู’ู†ูŽ ุนูŽูˆู’ุฑูŽุงุชู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽู†ู’ู‚ูุตููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ููƒู’ูŠูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ููŠู’ุฒูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฎู’ุฏูŽุนููˆู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽูŠูŽุบู’ุดูŽูˆู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽู„ู’ุจูŽุณููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ูููŠู’ ุงูู…ููˆู’ุฑู ุงู„ุฏูู‘ูŠู’ู†ู ูˆูŽุงู„ุฏูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠููƒูŽุฐูู‘ุจููˆู’ู†ูŽ ุงูŽูˆู’ู„ููŠูŽุงุกูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูŠูŽู†ู’ูƒูุฑููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ุญูŽู‚ูู‘ ูˆูŽุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽุฏู’ุนููˆู’ู†ูŽ ุงูŽุญู’ูˆูŽุงู„ูŽ ุงู„ู’ุงูŽูˆู’ู„ููŠูŽุงุกู ูˆูŽู…ูŽู‚ูŽุงู…ูŽุงุชูู‡ูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุบูŽูŠู’ุฑู ุตูุฏู’ู‚ู ูˆูŽุงูŽุดู’ุจูŽู‡ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุงูู…ููˆู’ุฑู ุงู„ุดูŽู‘ู†ููŠู’ุนูŽุฉู โ€œKetahuilah bahwa kebanyakan suโ€™ul khatimah adalah bagi orang-orang yang meremehkan shalat fardhu dan kewajiban zakat, mencari-cari aib Muslimin yang lain, mengurangi takaran dan timbangan, orang-orang yang menipu Muslim dan menutupi atas mereka dalam masalah agama dan dunia, menganggap bohong pada kekasih-kekasih Allah dan mengingkarinya, mengaku dirinya berada pada derajat kewalian kekasih Allah tanpa adanya pembenaran, dan sebagainya,โ€ Syekh Abdullah bin Alawi al-Haddad, Nashaihu Ad-Diniyah, Haramain, hal. 7. Pertama, meremehkan kewajiban shalat dan zakat. Shalat lima waktu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim yang baligh dan berakal. Perintah shalat menjadi kewajiban pertama yang harus dijalankan sekaligus amal manusia pertama yang akan dihisab. Jika meremehkannya saja adalah sebuah dosa apalagi dengan sengaja meninggalkan. Sebagaimana firman Allah ููŽูˆูŽูŠู’ู„ูŒ ู„ูู„ู’ู…ูุตูŽู„ูู‘ูŠู†ูŽ ูค ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู’ ุตูŽู„ุงุชูู‡ูู…ู’ ุณูŽุงู‡ููˆู†ูŽ ูฅ โ€œMaka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya,โ€ QS. Al-Maโ€™un[107] 4-5. ู‚ูู„ู’ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ุจูŽุดูŽุฑูŒ ู…ูุซู’ู„ููƒูู…ู’ ูŠููˆุญูŽู‰ ุฅูู„ูŽูŠู‘ูŽ ุฃูŽู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ููƒูู…ู’ ุฅูู„ูŽู‡ูŒ ูˆูŽุงุญูุฏูŒ ููŽุงุณู’ุชูŽู‚ููŠู…ููˆุง ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู‡ู ูˆูŽูˆูŽูŠู’ู„ูŒ ู„ูู„ู’ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู†ูŽ ูฆุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู„ุง ูŠูุคู’ุชููˆู†ูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูŽ ูˆูŽู‡ูู…ู’ ุจูุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ู‡ูู…ู’ ูƒูŽุงููุฑููˆู†ูŽ ูง โ€œKatakanlah bahwa Aku Nabi Muhammad hanyalah seorang manusia seperti kalian, diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kalian adalah Tuhan yang Maha-Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan celaka besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya, yaitu orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya kehidupan akhirat,โ€ QS Fushilat[41] 6-7. Pada ayat tersebut di atas terdapat kata โ€œwailโ€ yang artinya celakalah. Ini menunjukkan bahwa siapa saja yang dengan sadar meremehkan atau bahkan meninggalkan shalat dan zakat baginya adalah kerugian. Dan kerugian bagi seorang muslim adalah ketika mendapatkan siksaan dari Allah subhanahu wataโ€™ala. Sebagaimana tertuang dalam artikel sebelumnya, ada 15 siksaan bagi orang-orang yang meninggalkan shalat. Tiga di antaranya adalah siksaan ketika meninggal dunia. Hal ini menguatkan pendapat Syekh Abdullah bin Alawi al-Haddad bahwa meremehkan kewajiban shalat dan zakat adalah salah satu sebab akhir kehidupan yang tidak baik suโ€™ul khatimah. Kedua, suka mencari-cari aib muslimin. Biasanya orang-orang yang sibuk dengan urusan orang lain akan lupa dengan urusannya sendiri. Begitu juga ketika sibuk mencari keburukan orang lain maka keburukannya sendiri pun terlupakan. Ia tidak menyadari bahwa dirinya berada dalam maksiat dan dosa, hingga akhirnya meninggal dunia dalam keadaan tidak bertobat. Naudzu billah min dzรขlik. Larangan ini terdapat dalam firman Allah subhanahu wataโ€™la. ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุงุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุธู‘ูŽู†ูู‘ ุฅูู†ู‘ูŽ ุจูŽุนู’ุถูŽ ุงู„ุธู‘ูŽู†ูู‘ ุฅูุซู’ู…ูŒ ูˆูŽู„ุง ุชูŽุฌูŽุณู‘ูŽุณููˆุง ูˆูŽู„ุง ูŠูŽุบู’ุชูŽุจู’ ุจูŽุนู’ุถููƒูู…ู’ ุจูŽุนู’ุถู‹ุง ุฃูŽูŠูุญูุจู‘ู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูŽ ู„ูŽุญู’ู…ูŽ ุฃูŽุฎููŠู‡ู ู…ูŽูŠู’ุชู‹ุง ููŽูƒูŽุฑูู‡ู’ุชูู…ููˆู‡ู ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุชูŽูˆู‘ูŽุงุจูŒ ุฑูŽุญููŠู…ูŒ ูกูข โ€œHai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka kecurigaan, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha-Penerima tobat lagi Maha-Penyayang,โ€ QS. Al-Hujarat[49] 12. Ketiga, mengurangi takaran dan timbangan. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mungkin bisa hidup sendiri. Semua saling membutuhkan dalam segala hal. Perdagangan merupakan salah satu bentuk kerja sama agar manusia bisa bertahan hidup. Dalam transaksi tersebut ada kondisi saling memberi keuntungan. Oleh karenanya Islam melarang adanya kecurangan dan penipuan dalam berdagang. ูˆูŽูŠู’ู„ูŒ ู„ูู„ู’ู…ูุทูŽููู‘ูููŠู†ูŽ ูก ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ุงูƒู’ุชูŽุงู„ููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูŽุณู’ุชูŽูˆู’ูููˆู†ูŽ ูข ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ูƒูŽุงู„ููˆู‡ูู…ู’ ุฃูŽูˆู’ ูˆูŽุฒูŽู†ููˆู‡ูู…ู’ ูŠูุฎู’ุณูุฑููˆู†ูŽ ูฃ โ€œKecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi,โ€ QS. Al-Muthaffifin [83] 1-3. Jika kecurangan terus-menerus dilakukan maka selama hidupnya pula ia makan dari hasil yang tidak halal. Dengan demikian ia akan mati dalam keadaan membawa harta benda yang haram dan beban dosa terhadap saudaranya. Keempat, menipu Muslim dan menutupi atas mereka dalam masalah agama dan dunia. Seringkali kepentingan duniawi melenakan banyak orang di mana saja. Hanya karena dunia, kadang seseorang rela menempuh segala cara, termasuk melalui jalur yang batil. Kecurangan dan penipuan merupakan hal yang biasa terjadi dengan latar yang sama, yakni kepentingan duniawi. Bahkan, bagi mereka yang sudah dibutakan, agama pun bisa berubah sekadar alat untuk memperoleh keuntungan, baik berupa harta, pujian, ketenaran, maupun pangkat. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Taโ€™lim al-Mutaโ€™allim pada bab niat, โ€œBanyak amal akhirat menjadi amal dunia dikarenakan niat yang jelek.โ€ Jika hal ini terus-menerus dikerjakan hingga ajal menjemput maka ia tidak hanya dosa atas kezaliman terhadap orang lain, lebih jauh ia berdosa atas nama agama. ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุฑููŠุฏู ุงู„ู’ุนูŽุงุฌูู„ูŽุฉูŽ ุนูŽุฌู‘ูŽู„ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู‡ู ูููŠู‡ูŽุง ู…ูŽุง ู†ูŽุดูŽุงุกู ู„ูู…ูŽู†ู’ ู†ูุฑููŠุฏู ุซูู…ู‘ูŽ ุฌูŽุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู‡ู ุฌูŽู‡ูŽู†ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุตู’ู„ุงู‡ูŽุง ู…ูŽุฐู’ู…ููˆู…ู‹ุง ู…ูŽุฏู’ุญููˆุฑู‹ุง ูกูจ โ€œBarangsiapa menghendaki kehidupan sekarang duniawi maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam Keadaan tercela dan terusir,โ€ QS. Al-Isra[17] 18. Kelima, menganggap bohong pada kekasih-kekasih Allah dan mengingkarinya. Jika melihat sejarah Islam, perjuangan para utusan selalu dihadapkan dengan para penolak ajarannya, baik perseorangan maupun golongan. Hal ini tidak berhenti di zaman Rasul, sahabat, tabiโ€™in, hingga para ulama kekasih Allah yang datang belakangan. Hingga saat ini tantangan demi tantangan silih berganti terjadi pada pejuang di jalan Allah mulai dari tingkat kepercayaan, fitnah, iri, dengki, sampai pada penolakan dan perlawanan. Orang yang mengingkari utusan Allah berarti ia menyakitinya. Siapa yang menyakiti utusan Allah sama juga ia menyakiti Allah subhanahu wataโ€™ala. Maka lakanat Allah-lah yang lebih pantas untuk mereka. ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุคู’ุฐููˆู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ู„ูŽุนูŽู†ูŽู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽุนูŽุฏู‘ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจู‹ุง ู…ูู‡ููŠู†ู‹ุง ูฅูง ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูุคู’ุฐููˆู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู†ูŽ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชู ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุง ุงูƒู’ุชูŽุณูŽุจููˆุง ููŽู‚ูŽุฏู ุงุญู’ุชูŽู…ูŽู„ููˆุง ุจูู‡ู’ุชูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽุฅูุซู’ู…ู‹ุง ู…ูุจููŠู†ู‹ุง ูฅูจ โ€œSesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatinya di dunia dan akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat. Maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata,โ€ QS. Al-Isra[17] 18. Jika mereka mati sebelum bertobat, maka mereka mati dalam keadaan terlaknat. Semoga kita semua menjadi bagian dari orang-orang yang dijaga dari mati suโ€™ul khatimah. Jaenuri, Dosen Fakultas Agama Islam UNU Surakarta Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Sebuah kisah yang pantas direnungkan. Akankah kematian kita bisa baik seperti ini. Semoga Allah memudahkan kita mati dalam keadaan husnul khotimah akhir yang baik. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุขุฎูุฑู ูƒูŽู„ูŽุงู…ูู‡ู ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ โ€œBarang siapa yang akhir perkataannya adalah lailaha illallahโ€™, maka dia akan masuk surga.โ€ HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621 Melihat hadits tersebut, kami teringat pada sebuah kisah yang sangat menarik dan menakjubkan. Kisah ini diceritakan oleh Al Khotib Al Baghdadi, dalam Tarikh Bagdad 10/335. Berikut kisah tersebut. Abu Jaโ€™far At Tusturi mengatakan, โ€œKami pernah mendatangi Abu Zurโ€™ah Ar Rozi yang dalam keadaan sakaratul maut di Masyahron. Di sisi Abu Zurโ€™ah terdapat Abu Hatim, Muhammad bin Muslim, Al Munzir bin Syadzan dan sekumpulan ulama lainnya. Mereka ingin mentalqinkan Abu Zurโ€™ah dengan mengajari hadits talqin sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam, ู„ูŽู‚ู‘ูู†ููˆุง ู…ูŽูˆู’ุชูŽุงูƒูู…ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู โ€œTalqinkanlah tuntunkanlah orang yang akan meninggal di antara kalian dengan bacaan laa ilaha illallahโ€™.โ€ HR. Muslim no. 2162 Namun mereka malu dan takut pada Abu Zurโ€™ah untuk mentalqinkannya. Lalu mereka berkata, โ€œMari kita menyebutkan haditsnya dengan sanadnya/ jalur periwayatannya.โ€ Muhammad bin Muslim lalu mengatakan, โ€œAdh Dhohak bin Makhlad telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, dari Abdul Hamid bin Jaโ€™far, beliau berkata, dari Sholihโ€ Kemudian Muhammad tidak meneruskannya. Abu Hatim kemudian mengatakan, โ€œBundar telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, Abu Ashim telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, dari Abdul Hamid bin Jaโ€™far, beliau berkata, dari Sholih.โ€ Lalu Abu Hatim juga tidak meneruskannya dan mereka semua diam. Kemudian Abu Zurโ€™ah yang berada dalam sakaratul maut mengatakan, โ€œBundar telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, Abu Ashim telah menceritakan kepada kami, beliau berkata, dari Abdul Hamid bin Jaโ€™far, beliau berkata, dari Sholih bin Abu Arib, beliau berkata, dari Katsir bin Murroh Al Hadhromiy, beliau berkata, dari Muโ€™adz bin Jabal radhiyallahu anhu, beliau berkata,Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ุขุฎูุฑู ูƒูŽู„ูŽุงู…ูู‡ู ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ Setelah itu, Abu Zurโ€™ah rahimahullah langsung meninggal dunia. Abu Zurโ€™ah meninggal pada akhir bulan Dzulhijjah tahun 264 H. Renungan Lihatlah kisah Abu Zurโ€™ah. Akhir nafasnya, dia tutup dengan kalimat syahadat laa ilaha illallah. Bahkan beliau rahimahullah mengucapkan kalimat tersebut sambil membawakan sanad dan matan hadits, yang hal ini sangat berbeda dengan kebanyakan orang-orang yang berada dalam sakaratul maut. Kondisi yang berbeda, mungkin kita pernah menyaksikan ada yang mati malah dengan keadaan yang sungguh menunjukkan akhir hidup yang jelek. Kita mungkin pernah mendengar ada seorang penyanyi, yang meninggal mengucapkan syair lagu โ€œI love You fullโ€œ. Kalimat terbaik yang seharusnya jadi penutup kehidupan adalah kalimat Laa ilaha ilallah. Lantas apakah keadaan semacam artis itu adalah baik? Coba renungkan. Oleh karena itu, marilah kita persiapkan bekal ini untuk menghadapi kematian kita. Tidak ada bekal yang lebih baik daripada bekal kalimat tauhid laa ilaha illallahโ€™ ini. Namun ingat! Tentu saja kalimat laa ilaha illallah bisa bermanfaat dengan memenuhi syarat-syaratnya, dengan selalu memohon pertolongan dan hidayah Allah. Ya Hayyu, Ya Qoyyum. Wahai Zat yang Maha Hidup lagi Maha Kekal. Dengan rahmat-Mu, kami memohon kepada-Mu. Perbaikilah segala urusan kami dan janganlah Engkau sandarkan urusan tersebut pada diri kami, walaupun hanya sekejap mata. Amin Yaa Mujibbas Saโ€™ilin. Penulis Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Artikel KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28

kisah nyata kematian su ul khotimah